Selasa, 07 April 2009

JIN MENURUT PANDANGAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH

JIN MENURUT PANDANGAN AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH

Bagian Pertama

Oleh : Hendra Sudrajat

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْا أَنْصِتُوْا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ. ( الأحقاف : 29 )

Dan (ingatlah) ketika kami utus kepadamu serombongan jin yang mendengarkan al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).” Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan” (Q.S.al-Ahqof ayat 29).

Dalam al-Qur’an terdapat surat yang diberi nama dengan nama SURAT JIN, ini menunjukkan kepada kita akan keberadaannya di alam dunia ini, sebagaimana dalam ayat 29 surat al-Ahqof di atas, mereka bangsa jin telah beriman kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau membacakan ayat al-Qur’an.

Pada zaman sekarang ada orang yang memiliki keyakinan yang lemah tentang perkara-perkara yang ghaib, mereka menyangka dapat menundukkan jin dan menjadikannya sebagai budak untuk berbagai tujuan. Mereka bergembira,menyangka telah menipu Allah dan kaum Muslimin, padahal sesungguhnya diri merekalah yang tertipu.

Sebenarnya , dunia jin sama dengan dunia malaikat yang ghaib, dimana kita diwajibkan untuk meyakininya dengan keimanan. Kenapa ? karena akal dan pengetahuan kita sangat terbatas dan tak akan mampu menjangkau dunia ghaib. Segala masalah yang ghaib harus dihadapi oleh keimanan bukan dengan logika ilmu pengetahuan, bila tidak maka akan tumbuh kepercayaan yang mengandung unsur khurafat dan takhayul.

Keimanan kepada yang ghaib harus berdasarkan ilmu bukan berdasarkan perkataan orang kebanyakan, maksudnya kita harus mencari keterangan yang benar dari sumber yang diyakini dapat terhindar dari khurafat dan takhayul yaitu al-Qur’an dan Hadits Shohih dibantu oleh keterangan para Shahabat Nabi Muhammad SAW dan para Ulama yang Sholih.

Nama-nama Jin di kalangan Orang Arab

Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa jin menurut Ahli Kalam dan Ahli Bahasa ada beberapa tingkatan yaitu ; jika jin tinggal bersama manusia disebut ‘amir, jamaknya ‘ummar. Jika jin terlihat oleh anak-anak dikatakan arwah. Sedangkan jin yang berperilaku buruk dan suka menentang disebut setan. Dan jin yang lebih dari itu dan ia lebih kuat lagi disebut ‘ifrit.

Apakah Jin Diciptakan Sebelum Manusia ?

Tidak ada keraguan sedikitpun bahwa jin lebih dahulu diciptakan ketimbang manusia, sebagaimana yang diterangkan dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat 26-27, Allah SWT berfirman :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَّسْنُوْنٍ (26) وَالْجَآنَّّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ (27).

Sungguh Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering, berasal rumput hitam yang dibentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”

Dari keterangan di atas timbul sebuah pertanyaan, bila jin kafir masuk neraka dan disiksa oleh api neraka, apakah ia akan merasakan sakit atau tidak ? jawabnya, Allah SWT menisbahkan jin dan setan kepada api sebagaimana menisbahkan manusia kepada tanah, Lumpur dan tanah liat. Maksudnya, manusia asalnya adalah tanah, tetapi manusia itu bukan tanah ; begitu pula jin, asalnya asalah api, tetapi jin bukan api. Mari kita simak sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dalam bab “Al-Isti’anah bil-yad fish-shalat idza kana min amrish-shlata, wama yajuzu minal ‘amal fish-shalat” yang bersumber dari shahabat Abu Hurairah ra., “Sesungguhnya setan datang kepadaku, ia menekan saya untuk memutuskan shalat. Tapi Allah memberikan kekuatan kepadaku, sehingga aku mampu mencekiknya….”. Dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya “Musnad” pada jilid I halaman 413 yang bersumber dari shahabat Abdullah ia mengatakan,” Rasulullah SAW bersabda, “Ketika setan melewatiku, aku menangkap dan mencekiknya, sehingga aku merasakan dinginnya lidahnya di tanganku.” Kalau mereka berbentuk api, niscaya beliau tidak menyebutkan demikian.

Insya Allah pembahasan ini akan berlanjut pada bagian kedua dengan penjelasan tentang :

- Berupa apakah Makanan dan Minuman Jin ?

- Pernikahan Jin dengan Jin, Jin dengan Manusia ?

- Hukum Perkawinan Jin dengan Manusia ?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar